Madu hijau adalah madu yang dihasilkan oleh lebah yang mengonsumsi nektar dari bunga pohon sidr atau pohon bidara (Ziziphus spina-christi). Madu ini memiliki warna hijau tua atau kecoklatan dan memiliki rasa yang manis dan sedikit pahit.
Menurut dr. Fitriani, madu hijau memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung berbagai senyawa aktif, seperti flavonoid, antioksidan, dan antibakteri.
“Madu hijau bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan peradangan, dan mempercepat penyembuhan luka,” ujar dr. Fitriani.
Senyawa flavonoid dalam madu hijau berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Madu hijau mengandung berbagai senyawa aktif, seperti flavonoid, antioksidan, dan antibakteri, yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Senyawa flavonoid dalam madu hijau berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Selain itu, madu hijau juga mengandung antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Meredakan peradangan
Madu hijau memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan radang sendi.
Senyawa flavonoid dan antioksidan dalam madu hijau dapat membantu mengurangi peradangan dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi dan meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi.
Selain itu, madu hijau juga mengandung sifat antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi, yang merupakan salah satu penyebab peradangan.
3. Mempercepat penyembuhan luka
Madu hijau memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.
Sifat antibakteri dalam madu hijau dapat membantu membunuh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada luka, sedangkan sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di sekitar luka.
Selain itu, madu hijau juga mengandung kadar gula yang tinggi, yang dapat membantu menciptakan lingkungan yang lembab pada luka, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.
4. Melindungi sel dari kerusakan
Madu hijau mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
5. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Madu hijau mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Selain itu, madu hijau juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis.
6. Membantu mengatasi masalah pencernaan
Madu hijau mengandung prebiotik, yaitu makanan untuk bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini membantu meningkatkan penyerapan nutrisi, mencegah sembelit, dan mengurangi risiko kanker usus besar.
7. Menjaga kesehatan jantung
Madu hijau mengandung flavonoid, yaitu antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Flavonoid ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Selain itu, flavonoid juga dapat membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
8. Menurunkan kadar kolesterol
Madu hijau mengandung flavonoid, yaitu antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Salah satu manfaat flavonoid adalah menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
