Meskipun kopi merupakan minuman yang populer di kalangan orang dewasa, namun memberikan kopi untuk bayi sangat tidak dianjurkan. Kopi mengandung kafein, zat adiktif yang dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi. Kafein dapat menyebabkan gangguan tidur, dehidrasi, dan masalah jantung pada bayi.
Dokter spesialis anak, dr. Rimawati Wulandari, Sp.A, menegaskan bahwa kopi tidak boleh diberikan pada bayi karena mengandung kafein yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
“Kafein dapat menyebabkan gangguan tidur, dehidrasi, dan masalah jantung pada bayi,” jelas dr. Rimawati.
Selain itu, kopi juga mengandung senyawa lain yang dapat membahayakan kesehatan bayi, seperti asam klorogenat dan tanin. Asam klorogenat dapat mengganggu penyerapan zat besi, sedangkan tanin dapat menghambat penyerapan protein.
1. Mengganggu tidur
Kafein dalam kopi dapat membuat bayi sulit tidur atau menyebabkan tidurnya tidak nyenyak. Hal ini karena kafein bersifat stimulan yang dapat membuat bayi tetap terjaga.
2. menyebabkan dehidrasi
Kopi bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi, terutama jika mereka tidak cukup minum cairan.
3. menyebabkan masalah jantung
Kafein dalam kopi dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah pada bayi. Hal ini dapat membebani jantung bayi yang masih lemah dan belum berkembang sempurna.
4. Menghambat penyerapan zat besi
Kopi mengandung asam klorogenat, senyawa yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.
5. Menghambat penyerapan protein
Selain asam klorogenat, kopi juga mengandung tanin. Tanin adalah senyawa yang dapat menghambat penyerapan protein dalam tubuh. Protein merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama untuk pembentukan otot dan jaringan tubuh lainnya. Kekurangan protein dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti pertumbuhan terhambat, kelemahan otot, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
